Selasa, 06 November 2012
TEKA-TEKI
MENURUN :
MENDATAR :
1. SYAJUR
1. SUKU
2. KALIMAT
3. RAGAM
3. RESMI
6. LINGUIS
4. MELAYU
7. MAKNA
5. SUBJEK
8. UGMU
10. EJAAN
9. OPHUIJSEN
13. FAKTA
11. TITIK
14. ALIBI
15. TITIKKOMA
15.TANYA
17. INDONESIA
16. KOMA
19. KAMI
20. AKU
Kamis, 31 Mei 2012
Steve Paul Jobs
Lahir di San Francisco pada tanggal
24 Februari 1955 dari keluarga Ibu berkebangsaan Amerika Serikat dan Ayah
seorang ilmuan politik dari Syria. Dan lalu ia di adopsi oleh Paul dan Clara jobs, yang di berinama Steven
Paul Jobs atau yang sering kita kenal dengan sebutan Steve Jobs. Yang mengakhiri masa hibupnya karena penyakit kangker
yang di deritanya pada 5 Oktober 2011.
Pada tahun
2004 lalu Steve Jobs melakukan oprasi pengangkatan tumor. Sejak itu banyak yang
bersekulasi dengan kondisi kesehatannya. Dan pada tahun 2008 Steve Jobs menampik sebuah berita
yang beredar luas mengenai kematiannya.”Berita mengenai kematian saya sangat
keterlaluan,” ujar Steve Jobs.
Kematian merupakan akhir dari
kehudupan dan kematian juga mengistirahatkan yang tua lalu membuka jalan bagi
yang baru. Kalimat ini muncul setelah meninggalnya Steve Jobs. Namun, kalimat
tersebut muncul dari kata-kata Steve Jobs sendiri saat ia menyampaikan pidato
di depan mahasiswa Standford pada tahun 2005. Pidato tersebut adalah pidato
pertama setelah kepulihannya dari penyakit kangker yang di deritanya.
Siapa sangka orang yang pernah di drop out dari studinya yang hanya sampai semester
pertama di Reed College pada tahun 1972 tersebut telah menjadi seorang Visioner terbesar. Steve Jobs bukanlah
seorang pencipta yang di beriakan oleh kebanyakan media. Meskipun Steve Jobs
adalah seorang penemu yang jenius dan memiliki insting untuk menilai sebuah ide
baik atau buruk.
Dengan insting inilah Steve Jobs
menemukan sebuah momen pencerahan dengan pertemuannya bersama Xerox Alto, ia
membuat milestone besar pada tahun
1979 yang telah di kerjakannya selama kurang- lebih 23 tahun itu. Pada saat
itu, komponen-komponen yang terdapat di dalamnya bukanlah hal yang biasa. Seperti
mouse dan graphical user interface. Selain itu terdapat juga window pada layar
dengan file dan folder yang terlihat jelas. Dan tentu saja sangat membantu
setiap orang untuk memahami komputer ini bekerja. Kurang puas dengan
penemuannya tersebut Steve Jobs menginteraksikan pada Macintosh dan prangkat
lisa yang terbilang tidak murah tersebut.
Steve Jobs selalu memberikan
ciri-ciri yang sama pada produk-produk yang di buatnya. Pada tahun 2001 musik
player iPod mulai di perkenalkan yang menawarkan akses ke ribuan judul
lagu dengan 3 kali klik. Tuch Interface
pada iPhone dengan icon program yang terorganisir berdasarkan ranking dan
file.ini lah yang membuat ia mengeluarkan jutaan US$ untuk sebuah
pengembangannya dan itulah yang menjadi awal kesuksean Apple pada saat itu.
Tidak ada satu pun orang yang dapat
mengubah dunia secara mendasar kecuali Steve Jobs. Apa yang menjadi rahasia
Apple dalam meraih sebuah kesuksesan, di ungkapkan Steve Jobs setelah iPods diluncurkan, dan jika ada yang bertanya "mengapa harus Aplle?" saya akan menujukan iPods. ujar Steve Jobs
sumber : Majalah Chips
Senin, 07 Mei 2012
cyber, mengancam gadget terbaru
Jakarta – Selain kehadiran teknologi baru, tahun 2012 juga dinilai akan banyak muncul kejahatan cyber. Yuk, tengok prediksi apa saja ancamannya. Dimulai dari ranah mobile, siapa yang akan menjadi sasaran tembak favorit di antara Android, iOS, Symbian, BlackBerry, dan Windows Mobile?
Menurut perusahaan keamanan Eset, apa yang akan terjadi di 2012 tidak akan terlepas dari rangkaian kejadian dan kecenderungan di 2011 lalu. Secara umum, penyebaran malware di 2012, eskalasinya dipicu juga dari faktor pengguna yang akan memberikan kontribusi terhadap penyebaran threats.
Pertumbuhan tingkat penggunaan perangkat bergerak khususnya perangkat komunikasi atau smartphone akan semakin signifikan di tahun 2012 sehingga semakin membuka peluang tidak hanya terbatas bagi malicious code.
“Pada konteks ini, segala bentuk ancaman, ditambahmalicious code hasil pengembangan baru yang menyasar perangkat komunikasi mobile diperkirakan akan meningkat secara signifikan dan menjadi masalah bagi pengguna,” Eset memaparkan.
Indonesia sendiri dengan karakteristik pasar yang unik terhadap smartphone — menurut data yang dimiliki Eset — selama tahun 2011 telah mampu menyerap 107.740 juta unit smartphone dari berbagai OS.
Posisi teratas adalah Android OS yang mencapai 46.775 juta unit atau 43,4%, disusul Symbian dengan 23.853 (22,1%) dan iOS dengan 19.628 juta unit (18,2%). Dari angka tersebut, bisa dibayangkan penyebaran OS Android di Indonesia.
Kemampuannya terkoneksi dengan internet, bahkan bisa menjadi basis situs e-commerce, sekaligus sebagai tempat penyimpanan data membuatnya menjadi primadona perangkat elektronik.
“Pada saat yang sama perangkat tersebut (Android-red.) juga menjadi sasaran empuk bagi para hacker yang memburu data dan informasi. Para hacker bekerja keras untuk mengembangkan malware hingga berkembang menjadi serangkaian panjang varian yang menyerang Android OS,” kata Eset, mewanti-wanti.
Perhatikan gambar di bawah ini yang menunjukkan perjalanan dan perkembangan varian malware yang menyerang Android selama 16 bulan terakhir dan akan berlanjut di tahun 2012.
Perlu dicatat, bahwa timeline tersebut dimulai pada Agustus 2010 ketika awal kemunculan malware yang berhasil dideteksi oleh Eset ThreatSense dan diidentifikasi sebagai FakePlayer.
FakePlayer adalah trojan pertama yang menyerang Android dan serangannya terus berlanjut hingga memasuki Oktober 2011. Jika diperhatikan, 65% dari seluruh threat tersebut terkonsentrasi di lima bulan terakhir. “Sehingga kita bisa gunakan kondisi tersebut sebagai peringatan bagi kita untuk lebih berhati-hati di tahun 2012,” lanjutnya.
Dari temuan tersebut, Eset mencoba mengungkap beberapa indikasi:
- Threat yang akan terdownload di Android Market akan mengalami peningkatan sebesar 30%.
- Dari proporsi tersebut 37% di antaranya adalah SMS Trojan.
- 60% malicious code yang beredar memiliki sifat Botnet — operasionalnya dilakukan dengan perangkat remote.
Faktor lain pemicu meluasnya penyebaran malware pada smartphone adalah karena tidak semua smartphone memiliki fitur atau mampu melakukan patches dan update otomatis.
“Kombinasi kelemahan pada aspek teknis, dan non teknis dalam hal ini perilaku penggunaan, menjadikan komunikasi mobile sebagai sasaran empuk,” Eset menandaskan.
Langganan:
Postingan (Atom)