budi_kerenz91@yahoo.com |
Cinta Versi Islam
Lain lagi
pembagian cinta menurut para ulama. Kalau menurut Ibnu Taimiyyah dan
ulama-ulama lainnya cinta hanya dibedakan menjadi 2, yaitu cinta syahwati dan
cinta imani.
Cinta syahwati
adalah cinta yang didasarkan pada keinginan syahwat, sepati yang tertera dalam
ayat ini :
“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini (syahwat) yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binaang ternak, dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tampat
kembali yang baik (surga)” (Q.S Ali Imron : 14)
Cinta syahwati
adalah sesuatu yang manusiawi
dan sah-sah saja dimiliki oleh manusia. Akan tetapi Allah berfirman di ayat
selanjutnya :
“katakanlah : ‘inginkkah aku kabarkan kepadamu apa
yang lebih baik dari yang demikian itu ?’ Untuk orang-orang yang bertakwa
(kepada Allah) pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya. Dan (mereka dikaruniai istri-istri yang disucikan serta dalam ke Ridhoan
Allah. Dan Allah Maha Melihat bagi hamba-hambanya. (yaitu) orang-orang yang
berdoa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala
dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imron : 15-16)
Jadi meskipun
manusiawi tetapi ternyata ada sesuatu yang jauh lebih baik dari pada sekedar mencintai sesuatu
yang diingini. Yakni cinta yang didasarkan pada iman. Inilah hakikat cinta
imani.
Lebih
rincinya, : Ibnul Qoyyim Al-Jauziah
membagi cinta berdasarkan pada prioritas, maka urutan-urutan tersebu tak
boleh di bolak-balik. Jenis-jenis cinta ini adalah :
1. Urutan pertama, adalah cinta yang paling agung, disebut At-Tatayum,
yakni cinta yang terkait dalam masalah ibadah. Cinta jenis ini mutlak hak
Allah. Tidak boleh ditujukan kepada selain Allah. Ingat janji kita saat
bersyahadat : “Laa ilaha illallaah, aku
bersaksi tiada Ilah selain Allah.. “. Nah dalam hal ini berarti sesuatu yang
disembah, dicintai, dikasihi dipuja, di agungkan dsb.
2. Urutan kedua, disebut Al-‘isyku. Yakni cinta yang membuat kita
bersikap hormat, patuh, meneladani, membela namun tak sampai pada taraf
mengabdi atau menyembah. Cinta jenis ini hanya boleh diujukan pada Rosulullah.
3. Urutan ketiga adalah As-Syauqu yaitu cinta yang melahirkan perasaan mawwadah dan rahmah. Cinta ini muncul
antara seorang suami dengan istri (awas, bukan dengan pacar lhoh !!) orang tua dengan anaknya
atau seorang mukmin dgn saudaranya
4. Urutan keempat yaitu Ash-Shababah. Adalah cinta sesama muslim yang
melahirkan perasaan ukhuwah islamiyah. Cinta yang akan mengikat kaum muslimin agar
bersatu, berjuang bersama dan bersatu padu dalam barisan yang kokoh dan rapi.
5. Kelima, disebut Al-‘athfu atau simpati. Cinta ini dutujukan kepada
sesama manusia
termasuk yang bukan muslim, khususnya yang butuh di bela karena dizzolimi, atau
tengah mendapatkan musibah. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk
menyelamatkan manusia, mendakwahinya agar bisa keluar dari
kegelapan, bekerja sama dalam hal-hal yang bersifat muamalah (berniaga, bisnis, membangun jembatan, dsb)
6. Yang terakhir, al-‘alaqah. Yaitu kecintaan pada harta benda dan alam
semesta. Kecintaan pada harta benda yang terbantang di alam semesta memang
sesuatu yang manusiawi. Bentuk dari kecintaan macam ini adalah memanfaatkan
benda-benda yang kita miliki tsb dengan baik dan tidak berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar