Cinta itu tak
bias didefinisikan, dan hanya cinta yang bisa menerangkan tentang cinta. Dalam
ensiklopedia bebas Wikipedia, cinta di maknai sebagai perasaan ingin membagi
bersama atau sebuah perasaan afeksi (ketertarikan secara emosional) terhadap
seseorang.
Cinta juga bisa
diartikan sebagai sebuah aksi (kegiatan aktif), yang dilakukan manusia terhadap
objek lain, berupa pengorbanan diri, membantu, menuruti perkataan, mengikuti,
patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Menurut syaikh
Ibnu Qayyim Al-Jauziah, dalam bahasa arab, cinta adalah turunan dari kata mahabbah, yang berasal dari kata hubb ini sungguh rumit. Ada lima makna
untuk akar kata hub :
Ash-shafa wa al-baydh, putih bersih ibarat gigi.
Al-‘uluww wa azh-zhuhur, tinggi dan kelihatan
Al-luzum wa ast-tsubut, terus menerus dan konsisten.
Lubb, inti atau saripati sesuatu. Karena cinta itu sendiri
adalah bibit, yang akan tumbuh menjadi besar jika disiram, di beri pupuk dan
dipelihara.
Al-hifzh wa al-imsak, menjaga dan menahan.
Dengan
demikian kalau mau diangkai cinta adalah sesuatu yang putih bersih, tinggi dan
terlihat (terekspresikan) keberadaannya terus menerus dan konsisten, selalu
tumbuh jika mendapatkan ‘nutrisi’, dan bisa menahan pemiliknya agar
cintanya tetap ‘utuh’.
Pembagian
cinta
Versi filsuf Yunani
Kalau dilihat
dari definisinya memang cinta itu begitu luas. Jenisnya pun macam-macam, yaitu
sbb :
1. Eros, cinta kepada lawan jenis yang dibarengi nafsu syahwat.
Sifatnya sangat biologis dan inderawi. Misalnya kamu suka kepada lawan jenis yang memiliki wajahn indah, bodinya seksi, kulitnya puti mulus,
dsb.
Cinta model begini
sebenarnya sangat
manusiawi, namun jika terus-menerus di ikuti dan menjadi dasar dari kamu
dalam memilih kehidupan cintamu, waaaah ... bisa berbahaya atuh ! karena sesuatu yang
sifatnya inderawi itu sifatnya tidak kekal. Cinta jenis ini pulla yang jika
menjeratmu dan kamu tak mencoba keluar dari perangkapnya maka kamu akan
terjerembak di
gubuk derita.
2. Philia. Cinta ini setahap diatas eros namun sesekali berbaur dengan
nafsu, meskipun tak sedominan eros. Misalnya
kamu suka tapi kadang juga sebel. Habis cek-cok tapi rukun lagi.
Perbedaan karakter menjadi
penyebab munculnya ketidaksinkronan yang terjadi. Cinta ini biasanya muncul
pada dua orang sahabat atau dua orang saudara.
3. Agape, yaitu kasih sayang. Cinta ini didasarkan pada take and give.
Menurut para filsuf yunani, inilah cinta yang murni. Biasanya agape muncul
setelah selang waktu yang lama. setelah adanya penyesuaian
kepribadian, saling memahami, saling mengerti, dsb.
Saran:
cinta itu tidak selama indah tegantung dari kepribadian kita sendri dalam mengartikan arti cinta. Jadi janganlah kmu merusak kenindahan cintamu itu dengan hawa nafsu belak, dan jangan pula engkau terlalu meninggikan cinta karena cinta tidak selamanya indah tergantung dari kita dalam menyikapi arti cinta tsb.
cinta itu tidak selama indah tegantung dari kepribadian kita sendri dalam mengartikan arti cinta. Jadi janganlah kmu merusak kenindahan cintamu itu dengan hawa nafsu belak, dan jangan pula engkau terlalu meninggikan cinta karena cinta tidak selamanya indah tergantung dari kita dalam menyikapi arti cinta tsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar